Sabtu, 10 Oktober 2009
Ciri-Ciri Terbaik Ayam Bangkok, Laga, Dan Petarung
Ciri-Ciri Terbaik Ayam Bangkok
Memilih
Ayam Bangkok kualitas terbaik bukanlan suatu hal yang mudah untuk
dilakukan, terlebih lagi hal ini disebabkan karena banyaknya ciri-ciri
umum dan khusus yang harus dipenuhi saat memilih dan membeli Ayam
Bangkok. Oleh Jackone salah satu member di AyamBangkok.COM telah
menyusun beberapa hal penting yang harus diperhatikan saat memilih dan
membeli Ayam Bangkok. Beberapa ciri-ciri penting tersebut yaitu:
1. Kepala model buah pinang (Prioritas Utama)2. Paruh panjang dan tebal
3. Leher lurus dan tebal 4. Badan panjang (Prioritas Utama)
5. Dada bidang
6. Bahu Kuncup
7. Sayap rapat dan panjang (Prioritas Utama)
8. Pangkal ekor besar/tebal dan kaku (Prioritas Utama)
9. Paha bulat dan pipih (Prioritas Utama)
10. Ekor lebat dan menyentuh tanah
11. Lutut menekuk
12. Kaki bulat dan kering, sisik rapih
13. Jari panjang dan halus
Memang
tidaklah mudah untuk menemukan ayam yang memiliki ciri-ciri di atas
secara lengkap, tapi paling tidak kita menemukan beberapa ciri sudahlah
sangat bagus, dan menurut bang Jackone, minimal ciri prioritas utama
haruslah dapat dipenuhi, dan bilapun tidak bisa, minimal 5 dari total 13
ciri haruslah dipenuhi saat membeli ayam sehingga akan dapat memberikan
kepuasan dalam memeliharanya.
Cara
cepat yang bisa kita lakukan untuk menentukan dan memilih apakah seekor
ayam masih merupakan turunan F1 dari Bangkok asli, ataupun masih
memiliki darah bangkok yang kental. Berikut beberapa ciri yang dapat
dijadikan panduan:
2. Badan panjang, tulangan kasar dan kaku.
3. Pada pangkal paha belakang, terdapat bulu yang memiliki warna yang sama dengan leher, bahu dan punggung.
Selain itu dari sisi warna, beberapa hal yang bisa dijadikan panduan yaitu:
1. Warna bulu leher, bahu, punggung, dan bagian belakang paha harus satu warna.
2. Warna bulu bagian bawah leher dan dada hanya satu warna dan berwarna hitam.
3. Warna bulu ekor hanya satu/dua warna dan berwarna hitam campuran putih.
2. Warna bulu bagian bawah leher dan dada hanya satu warna dan berwarna hitam.
3. Warna bulu ekor hanya satu/dua warna dan berwarna hitam campuran putih.
Beberapa Ciri-Ciri penting Ayam Laga yaitu:
- Batok kepala dan tulang alisnya tebal.
- Bulu mengkilap dan kaku, terutama pada bulu sayap dan ekor.
- Kaki bersisik kasar, dengan bentuk dari persegi empat sampai bulat.
- Kepalanya berbentuk buah pinang.
- Ketika berdiri, sikap badannya tegak.
- Mata masuk ke dalam, sipit, dan jernih.
- Kulit muka kasar, tebal dan berwarna merah.
- Paruh besar, kuat melengkung, beralur mulai dari lubang hidung ke arah muka.
- Lubang hidung agak ke depan.
- Jari kaki panjang, kecil, kuat dan susunan jarinya mekar.
- Pandai memukul bagian vital lawan.
- Pukulan keras dan akurat.
- Semangat tarung tinggi.
- Tulang-tulangnya kasar dan rapat.
Otot dan Stamina Ayam Laga
Apa
yang penting yang menjadi patokan para bebotoh dalam mengukur kemampuan
ayam dalam bertarung. Setiap bebotoh mempunyai standar yang beragam dan
berbeda-beda. Wiring kuning, warna merah dan hitam,kaki yang tumpuk
bila diangkat, pegangan yang pas dan cekelannya empuk seperti memegang
bebek dan sebagainya. Semua ini berdasarkan dari hasil pengalaman para
bebotoh yang telah melahirkan berbagai Jagoan yang selama ini diyakini
mempunyai kekuatan dan pukul. Namun walaupun demikian, pukul sendiri
memang belum memberikan suatu patokan yang pasti, dimana hal yang juga
dapat dijadikan sebagai acuan adalah seberapa keras dan akurat pukulnya
dan seberapa tahan napasnya.
Akurasi
pukulan pada ayam laga dipengaruhi dua faktor penting yaitu pertama
perbandingan ideal tulang kaki dan faktor kedua adalah Otot yang
berperan penting dalam menentukan arah, kecepatan dan kekuatan pukulan.
Otot
bekerja dengan cara menarik bukan mendorong. Kerja otot membutuhkan
suatu senyawa yang disebut dengan ATP (adenosin triphospate) dan Creatin
phospate yang juga bersal dari ATP. Beberapa sumber yang berpengaruh
langsung adalah karbohidrat, lemak dan protein yang dioksidasi melalui
siklus Kreb dan secara langsugn dapat membebaskan ATP yang nantinya
digunakan sebagai bahan bakar otot. Selain itu otot juga membutuhkan
CALSIUM (Ca) dalam bekerja atau berkontraksi dan relaksasi. Inilah
sebabnya mengapa ayam laga yang pakan utamanya Jagung mempunyai otot
lebih bagus dan kekuatan pukul yang baik dibandingkan pakan utama yang
lain.
Bentuk otot yang baik pada ayam
laga adalah otot yang berserabut halus tanpa perlemakan serta tanpa
pembesaran sel otot sendiri. Hal ini untuk mendapatkan akurasi pukulan
yang baik, sehingga otot harus kuat, liat dan lentur. Pada manusia dapat
dianalogikan kira-kira sama dengan otot yang dimiliki atlit tinju kelas
ringan, karate, lari cepat atau bulu tangkis yang mengutamakan
kecepatan, kelenturan dan akurasi pukulan. Banyak bebotoh yang senang
dgn tipe pukulan berat, padahal akan lebih baik bila ayam laga memiliki
tipe pukulan yang mempunyai akurasi dan frekuensi yang tinggi, istilah
lainnya adalah memukul dengan tepat, manggon dan cepat. Dan selain itu,
ayam laga yang memiliki otot yang halus akan mempunyai kelebihan dan
kemungkinan yang lebih tinggi untuk mampu memukul di ruang sudut yang
sempit dibandingkan dengan ayam berserabut otot yang kuat/berotot yang
cenderung dan hanya dapat memukul baik jika mendapat ruang pukul yang
cukup.
Untuk kesehariannya, latihan
yang diperlukan utk membentuk serabut otot yang halus adalah latihan
kecepatan yang dilakukan tanpa beban. Kadang kala ada bebotoh yang
melatih ayamnya dgn memberi pemberat pada kaki ayam atau menekan ayam
sehingga ayam jalan setengah merangkak. Dengan metode latihan ini akan
menghasilkan otot besar dan kuat tetapi lamban dan kaku. Latihan lari
dengan cara mengitari babon/untulan akan jauh lebih baik daripada
latihan yang mengutamakan kekuatan.
Selanjutnya
walaupun ayam laga telah memiliki Otot yang baik faktor lain yang
mendukung dan sangat penting adalah Stamina. Stamina ayam laga
tergantung 3 hal penting yaitu Kadar HB, Kemampuan Kerja Jantung, dan
Paru-Paru. Untuk membuat HB yang tinggi, ayam laga harus mendapatkan
nutrisi yang cukup. Nutrisi yang paling penting adalah protein, dan
selain itu vitamin dan mineral akan sangat berperan dalam membentuk
darah baru. Umumnya ayam laga di Indonesia hanya mendapatkan diet pakan
utama berupa Gabah, beras merah atau jagung. Diet ini hanya mengandung
protein berkisar sebesar 6%-8% . Dalam kondisi diet/pakan yang ditakar,
ayam laga akan kesulitan menjaga stamina karena angka kebutuhan protein
yang optimal bagi ayam laga adalah berkisar antara 12%-14%. Untuk hal
ini, maka sangat dianjurkan sekali bagi bebotoh untuk memberikan makanan
tambahan untuk mencukupi kebutuhan protein ayamnya.
Cara
lain yang digunakan oleh bebotoh untuk meningkatkan HB ataupun Stamina
adalah memberikan suntikan Neurobion, akan tetapi pemberian suntikan
neurobion tidak dapat langsung menghasilkan butir darah baru dengan
segera, karena ayam laga masih membutuhkan protein dan mineral lain
seperti besi (Fe) dan tembaga (Cu). Pemberian pakan ayam petelur secara
rutin yang memiliki kadar protein 18,0 dan kalori 1350 - 1400 akan
memberikan hasil yang lebih baik, dan hal ini lebih baik dibandingkan
dengan pemberian telur dan madu yang mengandung karbohidrat dan lemak
tinggi (kalori tinggi), dan seringnya pemberian telur dan madu hanya
akan membuat ayam laga cenderung menjadi lebih gemuk yang akhirnya dapat
mengganggu aktivitas dan gerak ayam laga saat bertarung.
Faktor lain di dalam meningkatkan dan menguatkan Stamina ayam laga adalah menjaga kerja jantung dan paru-paru secara maksimal, maka satu-satunya cara adalah memberikan latihan yang rutin dan cukup bagi ayam laga, dan tanpa adanya disiplin pada latihan, maka stamina ayam akan turun saat melakukan pertarungan.
Karakter Tulang Terbaik Ayam Bangkok
Bagi
penghobby tulen dan Petarung kalangan selalu mempertimbangkan aspek
pendukung dan menjadi tolak ukur dalam menyeleksi kwalitas
AyamTarungnya. Salah satu hal penting yang harus dan paling diperhatikan
adalah karakter dan kerapatan tulang yang dimiliki oleh seekor Ayam
Bangkok. Beberapa patokan yang sering digunakan untuk menandai kerapatan
tulang adalah pada bagian :
1. Tulang Sambungan kepala dan leher lebih baik tidak menonjol.
2. Ruas tulang leher makin rapat semakin baik.
3. Celah sambungan leher dan bahu makin rapat semakin baik.
4. Tulang sayap dalam makin tebal semakin baik.2. Ruas tulang leher makin rapat semakin baik.
3. Celah sambungan leher dan bahu makin rapat semakin baik.
5. Tulang pinggul makin bulat (tidak bidang) semakin baik.
6. Tulang Wajah tidak kasar semakin baik.
7. Tulang dada makin lebar semakin baik (bukan meruncing).
8. Jarak tulang dada belakang dengan supit makin dekat semakin baik.
9. Tulang Supit makin rapat semakin baik (boleh longgar asal tebal dan kaku).
Teknik Tarung Ayam Laga
Ayam Laga mempunyai beberapa jenis teknik tarung yaitu:
- Teknik Pukulan Satu. Ayam laga yang memiliki jurus ini fisiknya terkenal kuat, dadanya tegap, serta pundak dan lehernya tidak beruas. Di arena adu ayam, ayam ini sering disebut berian atau di Thailand disebut mai li. Para petaruh jarang yang menjagokan ayam jenis ini, karena pukulan yang dikeluarkan hanya satu persatu. Namun, ketika pukulan tersebut tepat mengenai lawannya, dapat dipastikan lawan tersebut akan kaget dan terpojok. Teknik pukulan yang biasa dipakai adalah pukul depan dan pukul serong.
- Teknik Pukulan Seri. Gaya bertarung pukulan seri ditandai oleh banyaknya pukulan yang terlontar dengan cepat tetapi terkarang kurang akurat. Jika ayam tersebut berasal dari induk yang pernah menjadi jagoan kalangan, pukulannya sangat akurat sehingga tidak akan lama menghabisi lawan-lawannya. Ayam laga dengan gaya bertarung seperti ini biasanya memiliki gerakan yang sangat lincah, dan lebih suka memukul lawannya dari arah depan. Di Thailand ayam ini terkenal dengan nama mai dien.
- Teknik Kunci Pukul. Gaya bertarung seperti ini sangat ditakuti dan sangat sulit dipukul oleh lawan karena mampu mengunci gerakan kepala dan leher lawan. Caranya adalah menindih kepala dan leher lawan sehingga lawan mengalami kesulitan mencari kepala musuh. Di kalangan, ayam tipe ini disebut ngalungin. Pukulan serong adalah senjata terbaiknya untuk memukul balik lawan. Jika terkena pukulan ini, bagian atas leher dan kepala lawan bisa robek atau bengkak. Di Thailand, ayam aduan tipe ini disebut mai rau.
- Teknik Pukulan Belakang. Gaya bertarung ayam ini termasuk unik, karena suka menyerang dan memukul lawannya dari arah belakang atau terkenal dengan istilah ngonde. Selain terkenal sangat ampuh dan mematikan, pukulan dari belakang juga sulit diantisipasi lawan. Ketika bertarung, ayam akan masuk dan mematuk kepala lawan, lalu dengan gerakan yang cepat memutar badan dan mematuk kepala lawan dari belakang. Di Thailand, ayam aduan dengan gaya bertarung seperti ini disebut may deo.
- Teknik Pukulan Teleh atau Janggut. Sebelum melontarkan pukulah teleh, ayam akan memainkan kepalanya di bawah leher lawan. Setelah itu, dari bawah dagu lawan, ia melepaskan pukulan yang sangat keras. Kekuatan pukulan tersebut menjadi dua kali lipat karena tenaga lawan yang bersiap untuk melakukan pukulan ikut tersedot sehingga bebannya menjadi dua kali lipat. Di Thailand, ayam ini disebut mai u.
- Teknik Ngoyor. Gaya bertarung tipe ini termasuk yang paling buruk, sebab musuh dapat dengan mudah memukul kepala yang sering berada di bawah. Namun, jika posisi kepalanya sangat rendah, musuh akan mengalami kesulitan untuk melakukan pukulan. Ayam dengan gaya bertarung tipe ini hanya memiliki senjata andalan berupa pukulan satu. Jika tidak memiliki pukulan satu yang mematikan, ayam yang di Thailand disebut mai day do ini jarang diminati.
Langganan:
Poskan Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Poskan Komentar
Link ke posting ini